www.pnpm-mandiri.org/‎

Minggu, 04 Mei 2014

Rapat Kerja Kesehatan Kab Manggarai Barat" Menuju Masyarakat Sehat, Mandiri dan Berkeadilan

Labuhan Bajo ,22 Maret 2014 Kolaborasi Multi Pihak
" Rapat Kerja Kesehatan Kab Manggarai Barat" Menuju Masyarakat Sehat, Mandiri dan Berkeadilan

Rapat Penanganan Masalah PNPM-MPd Bersama satker PNPM-MPd Kab. Manggarai Barat


Foto Chela Ray.

Foto Chela Ray.





Periode April 2014 PNPM-MP Mabar Selesaikan 6 Kasus Penyimpangan Dana.
LP (28/4/2014) Sampai dengan periode April 2014 . Satker dan tim fasilitator PNPM-MP kabupaten Manggarai Barat menyelesaikan 6 kasus dari 20 kasus penyimpangan dana bergulir yang ada . Hal ini disampaikan Kaban BPMPD kabupaten Manggarai Barat, Drs Rafael Arhat pada saat rapat evaluasi di aula skretariat PNPM-MP Mabar.
Dalama arahanya Kaban BPMPD Manggarai Barat menjelaskan, dengan ditetapkannya Kabupaten Manggarai Barat Sebagai kabupaten dengan tingkat masalah PNPM-MP terbanyak di propinsi NTT, mendorong Satker dan Tim Fasilitator PNPM-MP melakukan percepatan penaganan masalah. Hal ini mengingat, Kec. Macang Pacar, kec. Komodo,Kec.Lembor, Kec Welak dan kec. Mbliling masuk dalam katagori kecamatan berpotensi masalah. Dan apa bila sampai bulan Juni 2014 tidak di tangani akan dinaikkan statusnya sebagai kecamatan bermasalah. Jelas Arhat.
Untuk kepentingan penanganan masalah yang ada satker dan Tim Fasilitator PNPM-MP telah bersepakat untuk melakukan penanganan secara terpadu dengan melibatkan pemerintah kecamatan dan desa. Mengingat batas waktu yang semakin pendek Satker PNPM Mabar akan memfasilitasi rapat evaluasi khusus penanganan masalah , yang akan dilaksanakan setiap bulan guna mengevaluasi hasil kerja tim kecamatan dan desa. Lanjutnya.
Sementara itu menurut koordinator PNPM-MP Mabar, Gregorius Gar, S.Sos .Evaluasi triwulan pertama penanganan masalah tidak lagi membahas rencana penanganan, tetapi akan mengevaluasi hasil kerja tim guna melihat kendala dan masalah dalam proses penanganan yang sudah berjalan. Diharapkn setiap rapat evaluasi masing-masing tim kecamatan dapat melaporkan perkembangan penanganan yang ada. Jelas Gar
Agenda Rapat Evaluasi penanganan masalah juga disampaikan “ Best Praktice “ penanganan masalah oleh Tim Kecamatan Komodo yang sampai periode april 2014 ini telah menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam pemaparannya Rofinus Rim (BKAD) selaku ketua tim penanganan masalah kec. Komodo menyampaikan strategi penaganan yang telah dilakukan antara lain menyepakati Tanggung Renteng oleh pemerintah desa dalam MAD serta Penyitaan jaminan dan penanganan lewat jalur Litigasi (Hukum). “ Penangnan dengan strategi ini dikususkan untuk kasus-kasus yang sudah tidak bisa diselesikan dengan jalur non litigasi”. Ujar Rim.
Tim kecamatan komodo telah bekerja sama dengan Dispemda dan polres Manggarai Barat untuk melakukan penanganan kasus2 yang masuk dalam ranah Litigasi. Kerja sama dengan Pihak Dispemda dan Polres dalam penyitaan/pelelangan aset dan pembinaan para pelaku sebelum di lanjutkan ke proses hukum. Lanjur Rim
Dalam Rapat Evaluasi juga di sepakati oleh seluruh Tim Kecamatan untuk mengejar target penyelesaian sampai awal juni 2014 sebesar 80 %. Hal ini menjadi penting mengingat pelaksanaan kegiatan PNPM-MP 2014 telah memasuki tahapan pelaksanaan kegiatan. Khusus 5 kecamatan yang masuk dalam katagori kecamatan berpotensi masalah harus segera menyelesaikan permasalahan yang ada agar alokasi dana 2014 tidak dipending.(CR-LP).

Senin, 28 April 2014

Kunjungan Ibu Erni Spesialis HRD PNPM-MPd Provinsi NTT


Rendahnya Kualitas  Supervisi Fasilitator, Penyebab Timbulnya Masalah

 LP (26/4/2014) Rendahnya Kualitas Supervisi dan monitoring  yang dilakukan fasilitatir  PNPM-MP ke tingkat desa dan kecamatan, merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya berbagai persoalan dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan PNPM_MP . Hal ini disampaikan Erniwati Djafar,SE selaku Spesialis  HRD PNPM-MP NTT saat melakukan supervisi dan monitoring di kabupaten  Manggarai Barat.
Pelaksanaan supervisi dan monitoring yang dilakukan fasilitator kabupaten dan kecamatan selama ini, belum direncanakan secara baik, hal ini bisa lihat dengan belum merata dan terencananya  jadwal kunjungan para fasilitator ke seluruh lokasi program sejak tahun 2012 lalu. Metode monitoring dan supervisi ini harus segera di perbaiki. Diharapkan Sebelum melakukan supervisi dan monitoring  Tm Fasilitator harus secara bersama-sama membuat perencanaan yang terukur dengan target yang jelas.  Jelas Erniwati . Dengan adanya perencanaan supervisi secara terencana dan terukur  diharapkan dapat meminimalisir berbagai persoalan yang kemungkinan akan timbul dilapagan. Lanjutnya.
Disamping hal diatas,  menurut Spesialis HRD yang membidangi SDM Fasilitator ini ,hal-hal yang berkaitan dengan proteksi terhadap kesehatan dan keselamatan para fasilitator juga perlu mendapat perhatian serius . Selama ini masih ditemukan banyak Fasilitator yang belum mengikuti program Asuransi, padahal PNPM-MP telah mendanai biaya asuransi untuk fasilitator yang dikirim langsung lewat gaji dan tunjangan setiap bulan.  “ Diharapkan para fasilitator yang belum mengikuti asuransi untuk segera memproteksi diri lewat asuransi yang ada “ . Kata Erniwati.
Sementara itu menurut koordinator PNPM-MP kabupaten Manggarai Barat Gregorius Gar, S.Sos. Pelaksanaan monitoring dan supervisi yang dilaksnakan selama ini sebenarnya  sudah direncanakan dengan baik oleh Tim Fasilitator Kabupaten dan kecamatan, hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan hasil-hasil supervisi yang belum terekam dalam administrasi supervisi. “ Kedepan kami akan menyiapkan satu buku khusus berkaitan dengan rekam jejak supervisi yang dilakukan Fasilitator  dan ini akan di berlakukan di seluruh jenjang pendampingan“ Kata Gar.
Monitoring yang dilakukan Spesialis HRD PNPM-NTT  di Kabupaten Manggarai Barat  juga dilakukan di lokasi katagori extrim (Sangat Sangat Sulit) di Kecamatan Macang Pacar yang jarak tempuhnya dilakukan dengan menggunakan perahu motor selama 6 jam. Pelaksanaan monitoring dan supervisi ke kecamatan Macang Pacar  dilakukan untuk melihat dari dekat pengelolaan kegiatan PNPM-MP yang ada serta keberadaan para fasilitator kecamatan di lokasi-lokasi sulit. (CR-LP).

Rendahnya Kualitas Supervisi Fasilitator, Penyebab Timbulnya Masalah

LP (26/4/2014) Rendahnya Kualitas Supervisi dan monitoring yang dilakukan fasilitatir PNPM-MP ke tingkat desa dan kecamatan, merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya berbagai persoalan dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan PNPM_MP . Hal ini disampaikan Erniwati Djafar,SE selaku Spesialis HRD PNPM-MP NTT saat melakukan supervisi dan monitoring di kabupaten Manggarai Barat.
Pelaksanaan supervisi dan monitoring yang dilakukan fasilitator kabupaten dan kecamatan selama ini, belum direncanakan secara baik, hal ini bisa lihat dengan belum merata dan terencananya jadwal kunjungan para fasilitator ke seluruh lokasi program sejak tahun 2012 lalu. Metode monitoring dan supervisi ini harus segera di perbaiki. Diharapkan Sebelum melakukan supervisi dan monitoring Tm Fasilitator harus secara bersama-sama membuat perencanaan yang terukur dengan target yang jelas. Jelas Erniwati . Dengan adanya perencanaan supervisi secara terencana dan terukur diharapkan dapat meminimalisir berbagai persoalan yang kemungkinan akan timbul dilapagan. Lanjutnya.
Disamping hal diatas, menurut Spesialis HRD yang membidangi SDM Fasilitator ini ,hal-hal yang berkaitan dengan proteksi terhadap kesehatan dan keselamatan para fasilitator juga perlu mendapat perhatian serius . Selama ini masih ditemukan banyak Fasilitator yang belum mengikuti program Asuransi, padahal PNPM-MP telah mendanai biaya asuransi untuk fasilitator yang dikirim langsung lewat gaji dan tunjangan setiap bulan. “ Diharapkan para fasilitator yang belum mengikuti asuransi untuk segera memproteksi diri lewat asuransi yang ada “ . Kata Erniwati.
Sementara itu menurut koordinator PNPM-MP kabupaten Manggarai Barat Gregorius Gar, S.Sos. Pelaksanaan monitoring dan supervisi yang dilaksnakan selama ini sebenarnya sudah direncanakan dengan baik oleh Tim Fasilitator Kabupaten dan kecamatan, hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan hasil-hasil supervisi yang belum terekam dalam administrasi supervisi. “ Kedepan kami akan menyiapkan satu buku khusus berkaitan dengan rekam jejak supervisi yang dilakukan Fasilitator dan ini akan di berlakukan di seluruh jenjang pendampingan“ Kata Gar.
Monitoring yang dilakukan Spesialis HRD PNPM-NTT di Kabupaten Manggarai Barat juga dilakukan di lokasi katagori extrim (Sangat Sangat Sulit) di Kecamatan Macang Pacar yang jarak tempuhnya dilakukan dengan menggunakan perahu motor selama 6 jam. Pelaksanaan monitoring dan supervisi ke kecamatan Macang Pacar dilakukan untuk melihat dari dekat pengelolaan kegiatan PNPM-MP yang ada serta keberadaan para fasilitator kecamatan di lokasi-lokasi sulit. (CR-LP).

Kamis, 10 April 2014

“ Kampung Ujung “ kuliner murah bagi Wisatawan di Labuhan Bajo

“ Kampung Ujung “ kuliner murah bagi Wisatawan di Labuhan Bajo
Aroma cumi dan ikan bakar mengiris-ngiris perut yang lagi keroncongan. Hal ini juga berlaku bagi para Wisatawan manca negara yang lagi menikmati liburan musim panas di Labuhan Bajo.
Anggapan selama ini bahwa roti, keju , pizza dan makanan lain yg berbau barat menjadi menu andalan para wisatawan tidak selamanya benar, Buktinya banyak wisatwan yang memilih kampung ujung sebagai tempat makan malam, padahal lokasi ini menyajikan menu masakan nusantara.
Menurut “ Enu” Imaculata Jerabu pengelola salah satu tenda makan di kampung ujung, Biasanya para turis mancanegara akan memenuhi tempat ini pada saat malam hari. Umumnya mereka biayanya memesan makanan sari laut, seperti ikan , cumi dan kepiting bakar. Harga makanan disini juga berfariasi tergantng besar kecilnya ikan atau cumi yang dipesan. “ Harga terendah mulai 25 ribu , sudah termasuk nasi dan sayur” ujar Ima..
Sementara menurut Darius Remba , Fasilitator PNPM-Mp di Kecamatan Komodo. Kuliner kampung ujung ini mulai ditata dengan baik pada saat pelaksanaan Sail Komodo tahun 2013 lalu, dimana pemerintah mulai menata lokasi ini dengan membuat tenda-tenda besi dan dermaga kayu yang ada. Dengan ditatanya lokasi ini memberi dampak yang cukup baik terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di kecamatan komodo, Jelasmya. “ uniknya pelaku usaha disini rata-rata orang lokal “ Ujar Darius . sebagian besar pedagang kuliner yg ada juga termasuk angota kelompok SPP binaan PNPM-Mp , lanjutnya
Asik bercerita, Tak Terasa pesanan Cumi bakar dan jus apokat telah tersaji di drpan kami , baunya yang harum , menggelitik perut yang sudah keroncong ini. Ayo “Eja” Darius mari kita kebas dia (istilah bahasa kupang untuk Makan) sampai licin mumpung ini malam minggu, ujar ku.
“ Kampung Ujung “ kuliner murah bagi Wisatawan di Labuhan Bajo
Aroma cumi dan ikan bakar mengiris-ngiris perut yang lagi keroncongan. Hal ini juga berlaku bagi para Wisatawan manca negara yang lagi menikmati liburan musim panas di Labuhan Bajo.
Anggapan selama ini bahwa roti, keju , pizza dan makanan lain yg berbau barat menjadi menu andalan para wisatawan tidak selamanya benar, Buktinya banyak wisatwan yang memilih kampung ujung sebagai tempat makan malam, padahal lokasi ini menyajikan menu masakan nusantara.
Menurut “ Enu” Imaculata Jerabu pengelola salah satu tenda makan di kampung ujung, Biasanya para turis mancanegara akan memenuhi tempat ini pada saat malam hari. Umumnya mereka biayanya memesan makanan sari laut, seperti ikan , cumi dan kepiting bakar. Harga makanan disini juga berfariasi tergantng besar kecilnya ikan atau cumi yang dipesan. “ Harga terendah mulai 25 ribu , sudah termasuk nasi dan sayur” ujar Ima..
Sementara menurut Darius Remba , Fasilitator PNPM-Mp di Kecamatan Komodo. Kuliner kampung ujung ini mulai ditata dengan baik pada saat pelaksanaan Sail Komodo tahun 2013 lalu, dimana pemerintah mulai menata lokasi ini dengan membuat tenda-tenda besi dan dermaga kayu yang ada. Dengan ditatanya lokasi ini memberi dampak yang cukup baik terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di kecamatan komodo, Jelasmya. “ uniknya pelaku usaha disini rata-rata orang lokal “ Ujar Darius . sebagian besar pedagang kuliner yg ada juga termasuk angota kelompok SPP binaan PNPM-Mp , lanjutnya
Asik bercerita, Tak Terasa pesanan Cumi bakar dan jus apokat telah tersaji di drpan kami , baunya yang harum , menggelitik perut yang sudah keroncong ini. Ayo “Eja” Darius mari kita kebas dia (istilah bahasa kupang untuk Makan) sampai licin mumpung ini malam minggu, ujar ku.

PNPM-MP Manggarai Barat Latih 30 orang Pelatih Masyarakat

PNPM-MP Manggarai Barat Latih 30 orang Pelatih Masyarakat
LP. Tiga puluh orang warga masyarakat se - kabupaten Manggarai Barat Mengikuti Training Of Tutor (TOT) dalam Pelatihan Tim Pelatih Masyarakat (TPM), yang di fasilitasi oleh PNPM-Mp . Hal ini di sampaikan Ketua Panitia pelaksana pelatihan TPM 2014, Rofinus Rim (BKAD Kec Komodo) , selasa 25 Maret 2014 di Hotel Pelangi Labuhan Bajo.
Pelatihan Tim Pelatih Masyarakat Ini akan dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 25 sd 28 Maret 2014 yang di ikuti 30 orang peserta dari 10 kecamatan di Manggarai Barat. Sumber pembiayaan kegiatan ini berasal dari Dana operasional Kegiatan (DOK) PNPM-mp 2013, jelas Rim.
Sementara itu menurut Fasilitator Kabupaten PNPM-Mp Manggarai Barat Gregorius Gar, S.Sos. , pelaksanaan pelaihan TPM ini akan difokuskan dalam mereviw kembali tugas dan tanggung jawab yg selama ini telah difasilitasi oleh para anggota TPM di 10 kecamatan yang ada. Disamping hal tersebut di atas, diharapkan lewat pelatihan ini juga akan di rumuskan berbagai kebijakan dan strategi dalam rangka peningkatan kualitas proses pelatihan di tingkat kecamatan dan desa.Jelas Goris.

Rapat Kerja Kesehatan Kab Manggarai Barat" Menuju Masyarakat Sehat, Mandiri dan Berkeadilan

Kelembagaan dan kapasitas masyarakat,mendapat perhatian serius Sepesialis Infrasutruktur PNPM-MP NTT
LP. (28/3/2014) Rendahnya Kualitas pengembangan kelembagaan dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kegiatan PNPM-MP, mendapat perhatian serius dari Tim audit PNPM-MP NTT yang melakukan monitoring dan audit kegiatan PNPM-MP di Kabupaten Manggarai Barat.
Belum optimalnya pelibatan berbagai lembaga kemasyarakatan yang ada di desa dalam melakukan Pengelolaan dan monitoring kegiatan PNPM-MP di beberapa kecamatan di kabupaten Manggarai Barat merupakan indikasi awal , rendahnya kualitas pengembangan kelembagaan dan kapasitas masyarakat dalam kegiatan PNPM_MP. Hal ini disampaikan Finsensius Lalo, ST , spesialis Infrastruktur PNPM-MP NTT saat melakukan monitoring dan Audit internal di kecamatan Ndoso dan Boleng (25 sd 29 /03/2014).
Secara umum pelaksanaan program sudah berjalan secara baik, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki . Khususnya berkaitan dengan pengembangan kelembagaan dan kapasitas masyarakat. “ Fasilitator harus juga, memfokuskan pendampingan dalam rangka peingkatan kulitas kelembagaan dan kapasitas masyarakat “ ujar Lalo. Hal ini sesuai dengan fokus utama PNPM-MP pada proses Pemberdayaan Masyarakat itu sendiri. Lanjutnya.
Dari hasil supervisi dan Audit yang ada , menunjukkan fasilitator masih mendominasi berbagai proses yang ada . Sementara peran kelembagaan dan masyarakat , seakan berjalan ditempat .” Hal ini bisa dilihat dari rendahnya kemampuan TPK dalam pengelolaan administrasi dan kegiatan di tingkat desa.” Jelas Lalo .Kalau dilihat dari tanggung jawab pengurus TPK , mereka sangat antusias untuk belajar dan berkembang, tinggal bagaimana fasilitator mengarahkan,sehingga kemandirian itu bisa dicapai. Lanjut Lalo
Sementara menurut koordinator PNPM Kab Manggarai Barat Gregorius Gar,S.sos, untuk Pelaksanaan PNPM-MP Tahun Anggaran 2013 di kabupaten Manggarai Barat telah mencapai 100 % baik untuk progres kegiatan maupun dananya.Untuk Pelaksanaan Kegiatan 2014 sementara dalam proses persiapan pelaksanaan. Jelas Gar .

Foto

dhgdahghDH